mengukur kinerja karyawan dengan Objectives and Key Results OKR dan hubun ganya dengan ISO
Posted by creator on 12.41 with No comments
Tahun 1980, Intel terancam bangkrut. Saingan baru, AMD, serang habis-habisan. Andy Grove, CEO Intel saat itu, buat keputusan kontroversial: .
Semua karyawan harus pakai OKR. Tapi bukan OKR biasa. Dia ciptakan "iMBO" (Intel Management by Objectives) yang sadis: • Tujuan harus nyata (bukan wacana) • Hasil harus terukur (bukan feeling) • Waktu hanya 90 hari (bukan 1 tahun) Hasilnya? Intel balik menang. AMD tumbang. Dan rahasia ini disimpan rapat-rapat selama 20 tahun
OKR (Objectives and Key Results) memang lahir di Intel,
dikembangkan oleh Andy Grove di tahun 1970–1980-an, saat Intel bersaing ketat dengan AMD dan produsen chip lain.
OKR itu intinya:
Objective = tujuan besar, jelas, inspiratif.
Key Results = hasil ukur, biasanya 3–5 poin, kuantitatif, dicek tiap kuartal.
(Makanya beda dengan target tahunan yang kaku.)
John Doerr benar, dia mantan Intel yang kemudian jadi investor di Kleiner Perkins (firma VC).
Tahun 1999, dia memperkenalkan sistem OKR ke Larry Page & Sergey Brin (pendiri Google) saat masih di garasi.
Jadi Google memang adopsi OKR sejak awal.
Banyak perusahaan besar (Google, LinkedIn, Netflix, YouTube, bahkan non-profit seperti ONE Campaign milik Bono) pakai OKR.
Apa itu OKR?
OKR (Objectives & Key Results) adalah sistem manajemen kinerja yang dipakai untuk:
Menetapkan tujuan (Objectives) → jelas, spesifik, inspiratif.
Mengukur dengan hasil kunci (Key Results) → kuantitatif, terukur, dengan batas waktu (biasanya 90 hari).
OKR adalah kerangka kerja strategis untuk menetapkan tujuan ambisius dan mendorong perubahan, yang kemudian diukur dengan menggunakan hasil utama (Key Results) yang bisa berupa KPI.
Contoh:
šÆ Objective: Tingkatkan kepuasan pelanggan.
š Key Results:
SLA tiket terselesaikan < 24 jam minimal 90%
Skor kepuasan pelanggan (survey) ≥ 85%
Jumlah keluhan turun 20%
š Kenapa Google pakai OKR?
Google butuh cara mengukur progress cepat saat tim masih kecil tapi ambisinya besar.
John Doerr (mantan Intel, investor Google) memperkenalkan OKR di tahun 1999.
Hasilnya → Google bisa menjaga fokus & alignment meski perusahaan tumbuh sangat cepat.
š Hubungan OKR dengan ISO 9001
ISO 9001:2015 fokus pada Sistem Manajemen Mutu (QMS) dengan prinsip:
Fokus pada pelanggan
Perbaikan berkelanjutan
Pengambilan keputusan berbasis bukti
Kepemimpinan dan keterlibatan orang
š Nah, OKR selaras dengan prinsip ISO 9001, karena:
Tujuan terukur (Measurable Objectives) → sejalan dengan Clause 6.2 ISO 9001 tentang quality objectives.
Review berkala (90 hari / kuartal) → mirip dengan Clause 9.3 Management Review, memastikan evaluasi berkelanjutan.
Data-driven → mendukung Clause 9.1 Monitoring, measurement, analysis, evaluation.
Continuous Improvement → Key Results mendorong tim untuk selalu mencari perbaikan.
š Singkatnya
OKR = alat untuk translate visi jadi tujuan terukur.
ISO 9001 = kerangka manajemen mutu yang mewajibkan organisasi punya tujuan, ukur hasil, dan lakukan perbaikan.
Jika digabung:
ISO 9001 memberi “aturan main” (kerangka, kontrol, kepatuhan).
OKR memberi “mesin eksekusi” (tujuan konkret, hasil terukur, ritme cepat).
ISO 9001 itu seperti peta jalan kualitas, sedangkan OKR itu speedometer dan kompasnya. Kalau kita gabungkan, bukan cuma patuh pada standar, tapi juga bisa lari lebih cepat dan tetap tahu kita sedang di jalur yang benar.
0 comments:
Posting Komentar